Saturday, November 01, 2008

Kepalaku Mau Pecah!

Segumpal batin bersesal-sesalan di dalam kepalaku, berpikir ke samping, ke depan, ke belakang atau ke atas sekalipun tetap saja batin itu menyusuk di dalam kepala. Berputar-putar mencari jalan keluar tapi hasilnya nihil! Sekarang batin itu sudah mulai menjalar ke seluruh tubuh dan mulai mempengaruhi denyut jantungku. Emosiku mulai beriak, aku mencoba meredam sekuat tenaga agar tak membuat diriku meluap. Aku tak mau berbuat kesalahan hanya karena membiarkan batin terlalu jauh mengambil sikap pada diriku. Waktu terus saja berputar dan sesak itu semakin mengembang. Setetes air saja mampu membuatku lupa akan segalanya.
Aku marah atas segala yang tak sesuai, yang membuat batin ini berteriak. Lari hanya akan melukiskan semu tanpa nyata yang berdiri. Kemanakah kau kesabaran hati? Seakan tak mau ikut campur, ia pergi begitu saja membiarkan aku berperang melawan batin yang terus saja memberontak hingga akhirnya AAAAAAAAAARRRRRRRRGGGGHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!