Thursday, February 22, 2007

Romantisme Basi

Pikiran kotor yang tiba-tiba muncul saat semua penat mulai menguap. I want hug his back tightly, once for forever. I wish I can do it, not just looking his back closely. Even we’re no space but u seems so far, can’t reach even just to touch u…May I?
Holding his hands when I‘m scared, sleep on his shoulder, bite his tongue (hwaahahaha…kapan yah?) and laughing on his eyes…so nice, right? Just remember everything that we’ve done in past, feel like he’s mine. I wish it’s true!
Dream on….dream on….just because inspired with ADIDAS “Korn”.

Kena Batunya

Semua berawal dari awal yang tidak menyenangkan, berbagi rasa dengan orang lain dan tidak pernah menyangka bakal terjadi seperti ini. Menaruh harap pada sesuatu yang tidak bisa diharapkan. So stupid I am…
Tapi siapa yang bisa mencegah datangnya penyakit hati. Rasa itu muncul disaat yang tidak tepat dan pada orang yang tidak tepat pula. How pity I am…
Rasanya pengen banget teriak dimukanya, keluarin semua penat yang terbentuk karena dia, meski aku tahu dia tak tahu apa-apa. Kenapa harus dia? Kenapa bukan orang lain aja biar lebih gampang. Gak harus menata hati biar keliahatan rapi. Atau gak harus menata sikap biar tak pernah terlihat. How suffered I am…
Bagaikan simalakama, tak siap dengan resiko kehilangan namun aku juga gak tahan dimakan waktu untuk bisa ignore-ing dia. What should I go to do? Don’t push me to tell him…no. I wouldn’t do it.
Means that I’ll loose him if I push to tell bout this feeling, I’m not going to do that stupid thing. Why its too late? Kenapa harus datang telat, kenapa gak disaat yang bersamaan? Whoa…!!!!!
Hanya orang bodoh yang suka melukai diri sendiri. Dan aku memang bodoh. Bodoh karena penyakit hati yang menurutku tidak penting sebelumnya, hingga saat ini aku baru merasakannya. Aku benar-benar kena batunya!
Sampai kapan….

Stuck In Fucking Time

Terjebak dalam kehidupan monoton yang gak ada habisnya. Muak…! Muak dengan semua yang ada. Ternyata aku gak jauh beda dengan mereka-mereka juga, seonggok daging busuk dengan otak yang semakin beku. Berusaha merubah keadaan namun hanya sebuah mimpi di tengah siang bolong. Koar-koar bau busuk dari mulut tanpa realita dan perubahan yang signifikan. Bisanya hanya mencaci tapi tetap saja mengikuti arus. Ujung-ujungnya jelas persetan dengan perubahan!

Yang lebih memuakkan adalah kepalsuan. Manusia dengan bermacam-macam topeng peran yang selalu dimainkan tanpa bercermin demi melihat apa yang benar-benar diperankan. Ternyata aku juga gak jauh beda dengan mereka-mereka, seonggok daging busuk dengan otak yang semakin beku. Aku terkadang begitu terlena dengan peran yang kumainkan, tak pernah sadar dengan realita dan masih terkungkung oleh kekonservatifan diri hingga membuatku merasa hidup dalam dimensi yang berbeda meski berada pada satu set realitas yang sama.

Kadang rasa muak hingga ubun-ubun, tapi untungnya tak mampu memecahkan pembuluh darah otakku. Otakku terasa penuh….sesak…merangsang rasa mual yang mengaduk-aduk isi perutku yang penuh dengan kemunafikan, kepalsuan, kenaifan serta kebusukan manusia, bahkan diriku sendiri. Ternyata aku tak jauh beda dengan mereka-mereka juga, seonggok daging busuk dengan otak yang semakin beku……

(perasaan otak di saat diserang kesepian dan kehampaan)
21.48 wib, dalam kamar kos yang penuh dengan nyamuk

MERACAU

Kenapa Hawa diciptakan? Ya jelas untuk menemani Adam-lah…mungkin itu adalah pertanyaan bodoh, tapi bisa jadi itu merupakan awal dari pertanyaan-pertanyaan lain yang muncul karena menyangkut penciptaan Hawa.
Seringkali kaum hawa dikait-kaitkan dengan dosa, bahkan ironisnya, dalam agama tertentu disebutkan bahwa kelak kaum hawa-lah yang akan menjadi penghuni neraka terbanyak. Secara dalam faktanya memang kuantitas kaum hawa lebih banyak dari kaum adam. Dan juga seringkali kaum hawa disebut sebagai simbol setan dalam perbuatan dosa. Kambing hitam-kah kaum hawa?

Only God knows why….

Kaum hawa sebagai produsen manusia di dunia dan kaum adam sebagai pemasoknya, merupakan kolaborasi yang harmonis. Dimana dalam konteks seksual dianggap sebagai orientasi seks yang wajar, normal dan sudah selayaknya. Terlepas dari itu semua, apakah salah jika seseorang mencari kepuasannya dengan caranya sendiri? Kenapa harus ada yang disebut dengan penyimpangan? Toh gak ada salahnya kan kalau memang bisa melakoninya. Jangan bicara tentang keyakinan atau agama disini. Itu hak setiap orang untuk meyakininya.
Bisa saja orang dianggap atheis atapun agamis, tapi bagaimana dengan hati?

Only God knows….

Kaum hawa dengan segala keindahan dan kaum adam dengan segala kekuatan dalam penciptaannya, telah terpikirkan secara matang sebelumnya. Tak ada penciptaan yang sia-sia, setiap detail body shape selalu membawa kenikmatan tersendiri dalam penelusurannya. Jangan pernah menganggap ada bagian yang tak membawa guna, karena Tuhan telah memikirkannya, tentu saja diluar jangakauan otak manusia.
Pernah terpikir untuk memanfaatkannya?

Only you know it well….

Akhirnya Telur Busuk Itu Pecah Juga

Untuk yang kesekian kalinya aku dipecundangi oleh umurku. Tak banyak hal yang berubah dan banyak hal pula yang telah kulewatkan. Meski usiaku sudah menginjak seperempat abad, bisa dibilang aku tuh masih miskin pengalaman, ilmu dan pergaulan. Karena dalam hal bersosialisasi, menjalin hubungan dengan manusia lain, nilaiku jauh dari sempurna. Aku memang terlalu pengecut untuk mengenal lebih banyak manusia lain dan menutup diri. Sungguh merugi karena aku hanya sebatas manusia kerdil yang kukuh mempertahankan hidup di duniaku sendiri. Aku selalu membenci hal-hal umum, yang sudah biasa, yang disukai banyak manusia-manusia lain hingga membuatku muak dalam homogenitas. Aku benci bagian dari diriku sendiri yang menjadi bagian dari manusia-manusia itu (uh…I hate that part of me), itulah kemunafikanku, kemunafikan atas diriku sendiri.
Aku ingin berbagi kepenatan dengan siapapun yang ingin berbagi. Hanya dalam hal ini aku ingin dianggap ada, aku hanya mampu maracau dalam tulisan yang tidak penting seperti ini. Karena dalam bersosialisasi aku hanya akan menjadi siluet atas kebodohanku sendiri. Tidak jarang aku mengutuk diri sendiri hingga aku merasa semakin terpuruk, hanya meracaulah yang mampu membangkitkan semangat hidupku. Berjuang melawan kepenatan melalui racauan tulisan-tulisanku. Namun dengan begitu masih ada juga manusia-manusia yang menganggapku ada dan menyayangiku meski aku terlalu sombong untuk mengakuinya.
Yah…semoga racauan-racauanku dalam blog ini tidak menambah pening di kepala kalian yang membacanya. Bagiku ini adalah sebuah aktualisasi diri yang sangat berharga bagiku, karena bukankah tidak mudah untuk memecahkan telur dalam kebekuan? Hingga akhirnya aku bisa berkata, “Akhirnya pecah juga telur busuk ini yang telah lama kusimpan dalam kebekuan otakku”.
Terima kasih untuk meluangkan waktu dan uang demi membaca racauan tulisan-tulisanku ini. Aku yakin tak semua manusia setuju denganku, karenanya kuucapkan terima kasih telah sudi membaca atau sekedar mencemoohnnya.
Selamat datang dalam dunia kecilku…..