(agama adalah candu dari masyarakat)”
Karl Max.
Lagi-lagi agama jadi bahan obrolan yang seru plus menegangkan, taruhan yang sangat besar kala keyakinan tergoyahkan oleh pendapat yang sekiranya masuk akal. Banyak orang masa kini yang tak terlalu serius menganggap agama sebagai pedoman hidup mereka. Agama hanyalah simbol yang perlu diisi kala menulis formulir tentang biodata diri atau kala ditanya seseorang.
Agama tak lebih dari tulisan yang tertera di kartu identitas diri namun pada kenyataannya agama bukanlah apa-apa. Tak ada yang begitu peduli dengan agamanya sendiri, bahkan pada saat itu Tuhan entah lari kemana di benak mereka. Mungkin pada saat itu Tuhan tersenyum melihat tingkah polah makhluk-makhluk ciptaannya sendiri.
Kadang terbersit tanya yang luar biasa tak terjawab karena keterbatasan pola pikir manusia hingga kesimpulan pendek yang terealisasikan. Apalagi di jaman yang semakin modern seperti saat ini, agama bukanlah hal penting yang patut dipertahankan. Kalau sudah begitu, keberadaan Tuhan tak perlu dipertanyakan lagi karena dalam benak mereka Tuhan telah menguap.
Tuhan...belum sempat keberadaannya di kukuhkan dalam diri namun sudah termunafikan sebelumnya. Bagi sebagian orang, agama memang merupakan candu karena mereka telah menemukan kunci untuk menemui Tuhannya. Yah…semoga saja kita bukan bagian dari mereka-mereka yang melupakan Tuhan hingga aku mendapat cap sebagai makhluk yang tak tahu terima kasih.
Tak Pernah Puas
Bawakan aku secawan anggur
Engkau menggeleng tegas
Bawakan aku sepotong daging merah
Engkau pun kembali menggeleng
Bawakan aku sekelumit cerita lalu
Engkau menggeleng penuh kepastian
Bawakan aku sebongkah kebahagiaan
Kembali Engkau menggeleng pelan
Bawakan aku apa yang aku mau
Engkau menggeleng dan terus menggeleng
Hingga Engkau berkata:
“Tak cukupkah yang Kuberikan padamu slama ini?”
Agama tak lebih dari tulisan yang tertera di kartu identitas diri namun pada kenyataannya agama bukanlah apa-apa. Tak ada yang begitu peduli dengan agamanya sendiri, bahkan pada saat itu Tuhan entah lari kemana di benak mereka. Mungkin pada saat itu Tuhan tersenyum melihat tingkah polah makhluk-makhluk ciptaannya sendiri.
Kadang terbersit tanya yang luar biasa tak terjawab karena keterbatasan pola pikir manusia hingga kesimpulan pendek yang terealisasikan. Apalagi di jaman yang semakin modern seperti saat ini, agama bukanlah hal penting yang patut dipertahankan. Kalau sudah begitu, keberadaan Tuhan tak perlu dipertanyakan lagi karena dalam benak mereka Tuhan telah menguap.
Tuhan...belum sempat keberadaannya di kukuhkan dalam diri namun sudah termunafikan sebelumnya. Bagi sebagian orang, agama memang merupakan candu karena mereka telah menemukan kunci untuk menemui Tuhannya. Yah…semoga saja kita bukan bagian dari mereka-mereka yang melupakan Tuhan hingga aku mendapat cap sebagai makhluk yang tak tahu terima kasih.
Tak Pernah Puas
Bawakan aku secawan anggur
Engkau menggeleng tegas
Bawakan aku sepotong daging merah
Engkau pun kembali menggeleng
Bawakan aku sekelumit cerita lalu
Engkau menggeleng penuh kepastian
Bawakan aku sebongkah kebahagiaan
Kembali Engkau menggeleng pelan
Bawakan aku apa yang aku mau
Engkau menggeleng dan terus menggeleng
Hingga Engkau berkata:
“Tak cukupkah yang Kuberikan padamu slama ini?”
1 comment:
agama sekarang ini hanyalah alat bagi orang2 untuk berbisnis pahala dengan Tuhan. tapi coba sesuk postingan iki di-link ke website-e FPI utowo PKS ben rame!
Post a Comment